Senin, 15 Desember 2008

PROFIL PERAWAT MASA KINI; BAK MEMAKAN BUAH SIMALAKAMA

Perawat kontemporer menuntut perawat yang memiliki pengetahuan dan ketram pilan dalam berbagai bidang. Dulu peran perawat inti adalah memberikan perawatan dan kenyamanan karena mereka menjalankan perawatan spesifik, tapi seka rang hal ini telah berubah. Peran perawat sudah menjadi lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Pera wat masa kini menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi kepe rawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, pembuat kenyamanan, komunikator dan pendidik.(Potter-Perry).
Statemen diatas sudah sebaiknya menjadi iktibar bagi kita-kader keperawatan tan ah air- untuk memahami tujuan kerja kita yang tidak sebatas melakukan technical saja tapi sudah menyentuh berbagai bidang.
Bak jauh panggang dengan api, di lapangan kita bisa melihat kondisi keseharian kerja perawat. Banyak ditemu kan laporan bahwa pe rawat dikenal sebagai sosok yang menakutkan, tidak tahu sopan-santun dalam menangani pasien dan berbagai ungkapan miring lainnya. Perawat yang notabene telah bekerja lebih banyak dari dokter karena 24 jam selalu bertemu dengan pa sien, juga harus menghadapi berbagai kepedihan seperti laporan tindakan pemukulan oleh keluarga pasien yang tidak puas dengan asuhan keperawatan yang diberikan, lalu gaji yang diberi kan juga dibawah standar. Ibarat memakan buah simalakama, perawat men jadi serba-salah dalam melakukan tindakan apapun.
Padahal, keperawatan sudah dianggap sebagai satu profesi, bukan lagi sejumlah ketrampilan khusus dan seorang perawat bukan hanya seorang yang dilatih dengan keah lian tertentu. Keperawatan adalah sebuah profesi. Profesi memiliki beberapa karakteristik utama seperti:
1 Adanya pendidikan lanjutan dari anggotanya, demikian pula landasan dasarnya
2 Mempunyai kerangka pengetahuan teoretis yang mengarah pada skill, kemampu an dan norma tertentu.
3. Memberikan pelayanan tertentu
4. Anggota suatu profesi memiliki otonomi untuk membuat keputusan dan mela kukan tindakan
5. Profesi sebagai satu kesatuan memiliki kode etik untuk melakukan praktik kepera watan.
Sudah jelas, keperawatan memiliki semua hal tersebut diatas. Akan tetapi, ki ni kita dihadapkan bahwa keperawatan hanya sebatas profesi, belum menyentuh aspek yang demikian lengkap seperti organisasi keperawatan di berbagai negara lainnya. Padahal, u sia keperawatan di Indonesia sudah sama tuanya dengan usia republik ini, wa lau dulu di kenal sebagai paramedis yang bertugas merawat korban perang disamping keberadaan dokter yang lebih dulu mujur dengan didirikannya STOVIA sebagai sekolah kedokteran pertama di Indonesia dengan CBZ (RS.CIPTO MANGUNKUSUMO saat ini-red) seba gai RS akademika-nya. Tapi bukan berarti dengan hal seperti itu membuat kita beralasan bahwa keperawatan di tanah air terus berada dalam ketertinggalan dan mematuhi sifat pe simisme. Sudah saatnya kita melakukan perubahan dan reformasi misi hingga visi 2010 menjadi kenyataan bagi kita selaku kader keperawatan Indonesia.
http://andibloggersejati.blogspot.com

Tidak ada komentar: